Kamis, 06 Mei 2010

Jatuh ke GOT

di saat malam tujuh belasan, ada sebuah acara di komplek perumahan. aku sedang menonton orang-orang yang sedang dance. karena sangat berdesakan, aku di dorong-dorong oleh beberapa orang dan jatuh ke got. aku pun ditolongin oleh beberapa orang panitia.


cerita pengalaman dari : Riska Utami

MenabRaK LemBu

hi teman-teman!!! ini adalah pengalaman yang paling seru bagi aku dan teman-temanku. soalnya, beberapa bulan yang lalu, aku dan teman-teman pergi ke rumah guru. jadi, di saat waktu pulangnya, aku dan teman-teman menabrak lembu dengan sepeda motor dan hampir di tabrak orang. sejak kejadian itu, aku lebih waspada dan berhati-hati.


cerita pengalaman dari : Anna Sabila

ikutan Persami PMR

Pada suatu hari, aku mengikuti persami PMR di MAN Bireuen. seru bangetz loe! soalnya, semua sekolah yang ada kegiatan PMR nya berkumpul and bermalam di situ, pada malamnya, ada acara pensi yang di buat oleh kakak KSR PMI Almuslim. SMP ku ikut menampilkan beberapa tarian. aku ikutan nari juga, lho!

Pengalaman dari: Mela

Rabu, 05 Mei 2010

lomba mengarang

pada suatu hari, aku mengikuti lomba mengarang se-Indonesia yang dilaksanakan di majalah Bobo. aku pun tertarik untuk mengikutinya. sekarang, aku sedang menunggu pengumuman, kira-kira, aku menang gak ya? kalu aku menang, Alhamdulillah, tapi kalau tidak, bisa jadi pengalamanku dalam mengikuti lomba mengarang.

Selasa, 04 Mei 2010

HoRroR




“ Paman! Paman, bangun, dong...temenin aku pipis...” alief berbisik di balik selimut sambil menggoyang-goyangkan Pamannya agar bangun. setelah berupaya keras, akhirnya ia terbangun juga.
“ ada apa, alief? Paman masih ngantuk, nih....”
“ paman, temenin aku pipis dong,” alief berkata lirih
“ pergi saja sendiri” katanya sambil memejamkan kembali matanya.
“ duuh..paman tolong dong, aku takut nih!”
Pamannya kembali terbangun dan berkata “ kamu kan biasanya berani sendirian?”
alief menggigit bibirnya.
" ya udah, paman tidur lagi, ya..”
“ eh, Paman! Aduuh..paman! bangun dong temani aku pipis! Paman!” meskipun berteriak sekencang mungkin, percuma saja. Pamannya pun sudah tidur pulas, pake ngorok lagi!
Keesokannya, Paman menanyakan kenapa Alief tidak seperti biasanya yang berani menghadapi apapun. Alief pun menjawab: “ semalam aku nonton film horror sampai jam setengah satu malam, jadinya teringat-ingat terus.” Jawab Alief polos tanpa janggal sedikitpun. Namun tiba-tiba, Paman Alief tertawa terbahak-bahak.
“ paman kok ketawa, sih?” Alief malah garuk-garuk kepala.
“ ya ampun Alief...Alief, yang namanya juga film, jangan di percaya! Itu kan Cuma buatan manusia, emangnya ada orang yang mati di bunuh setan?” Paman Alief menjelaskan dengan nada seolah meledek.
“ huh! Kesel!”

Di sekolah saat jam istirahat………

“ Hantuuuuu!!! Haantuuu!!!” Irin berteriak dari dalam toilet dan berlari dari dalam toilet tanpa hati-hati. Tentu saja semua murid heran melihatnya, lalu semuanya pun menghampiri Irin.
“ ada apa, Irin? Kamu lihat hantu!! Hantunya seperti apa? Tinggi, ada jenggotnya, brewokan, atau….pakai baju adat?!!” Tanya Alief dengan tergesa-gesa.
“ VAMPIIR!!! Vampiiir!!! Hantu yang di dalam itu vampir!!” teriakan Irin di dengar oleh guru-guru yang sedang piket dan langsung menuju Irin beserta teman-temannya yang lain.
“ Kenapa ini, anak-anak?” Bu Winda bertanya kepada sejumlah murid-muridnya.
“ Irin melihat Vampir di toilet, Bu!” chika menjelaskan kepada Bu Winda.
“ Vampir? Masa? Kalo vampire, ibu juga takut…soalnya, dia kan menghisap darah manusia! Hi……” Bu Winda malah ikut-ikutan seperti anak kecil.

Meskipun takut, Alief memberanikan diri untuk bergaya sok dewasa.
“ aduuh…Ibu ini gimana, sih? Masa sama hantu aja takut?” Alief berkata sok jago. Padahal, dia sendiri juga takut.
“ oh iya, kalau begitu, kenapa tidak Alief saja yang ke sana? Bukankah alief itu pemberani?” Alfa mengusulkan.

Tiba-tina, wajah Alief pun pucat.
“ eh, aku? Aku?aku?aku?aku?” alief seakan terkubur hidup-hidup. Bukankah ia kan takut sama hantu gara-gara film horror itu?

Tapi Alief tetap memberanikan diri.
Tenang Alif, tenang…itu Cuma film, dan film itu manusia yang membuatnya……bukan kenyataan…batin Alief.

Namun entah mengapa setelah memikirkan hal itu, Alief merasa lebih tenang. Dengan perlahan Alief membuka pintu toilet dan…………………....

“ tidak ada apa-apa, kok! Tidak ada hantu di sini, mungkin kamu salah lihat Irin,” alief berkata dengan nada pelan, tapi terdengar juga suara yang lega darinya.

“ huh..!” semua anak-anak termasuk Bu Winda bernafas lega.

“ apa mungkin?” irin malah bertanya pada dirinya sendiri
“ mungkin apa, Rin?” Acha bertanya pada Irin.

“ mungkin ini hanya hayalanku saja, soalnya kemarin malam aku nonton film horror vampir sampai jam setengah satu malam, jadi sekarang aku penakut…”

Itu kan film yang aku nonton? Alief berfikir dalam hati.
Huh! Gara-gara film horror, sih! Coba kalau film itu tidak ada!



By: Millati Amalia.

HoRror

“ Paman! Paman, bangun, dong...temenin aku pipis...” alief berbisik di balik selimut sambil menggoyang-goyangkan Pamannya agar bangun. setelah berupaya keras, akhirnya ia terbangun juga.
“ ada apa, alief? Paman masih ngantuk, nih....”
“ paman, temenin aku pipis dong,” alief berkata lirih
“ pergi saja sendiri” katanya sambil memejamkan kembali matanya.
“ duuh..paman tolong dong, aku takut nih!”
Pamannya kembali terbangun dan berkata “ kamu kan biasanya berani sendirian?”
alief menggigit bibirnya.
" ya udah, paman tidur lagi, ya..”
“ eh, Paman! Aduuh..paman! bangun dong temani aku pipis! Paman!” meskipun berteriak sekencang mungkin, percuma saja. Pamannya pun sudah tidur pulas, pake ngorok lagi!
Keesokannya, Paman menanyakan kenapa Alief tidak seperti biasanya yang berani menghadapi apapun. Alief pun menjawab: “ semalam aku nonton film horror sampai jam setengah satu malam, jadinya teringat-ingat terus.” Jawab Alief polos tanpa janggal sedikitpun. Namun tiba-tiba, Paman Alief tertawa terbahak-bahak.
“ paman kok ketawa, sih?” Alief malah garuk-garuk kepala.
“ ya ampun Alief...Alief, yang namanya juga film, jangan di percaya! Itu kan Cuma buatan manusia, emangnya ada orang yang mati di bunuh setan?” Paman Alief menjelaskan dengan nada seolah meledek.
“ huh! Kesel!”

Di sekolah saat jam istirahat………

“ Hantuuuuu!!! Haantuuu!!!” Irin berteriak dari dalam toilet dan berlari dari dalam toilet tanpa hati-hati. Tentu saja semua murid heran melihatnya, lalu semuanya pun menghampiri Irin.
“ ada apa, Irin? Kamu lihat hantu!! Hantunya seperti apa? Tinggi, ada jenggotnya, brewokan, atau….pakai baju adat?!!” Tanya Alief dengan tergesa-gesa.
“ VAMPIIR!!! Vampiiir!!! Hantu yang di dalam itu vampir!!” teriakan Irin di dengar oleh guru-guru yang sedang piket dan langsung menuju Irin beserta teman-temannya yang lain.
“ Kenapa ini, anak-anak?” Bu Winda bertanya kepada sejumlah murid-muridnya.
“ Irin melihat Vampir di toilet, Bu!” chika menjelaskan kepada Bu Winda.
“ Vampir? Masa? Kalo vampire, ibu juga takut…soalnya, dia kan menghisap darah manusia! Hi……” Bu Winda malah ikut-ikutan seperti anak kecil.

Meskipun takut, Alief memberanikan diri untuk bergaya sok dewasa.
“ aduuh…Ibu ini gimana, sih? Masa sama hantu aja takut?” Alief berkata sok jago. Padahal, dia sendiri juga takut.
“ oh iya, kalau begitu, kenapa tidak Alief saja yang ke sana? Bukankah alief itu pemberani?” Alfa mengusulkan.

Tiba-tina, wajah Alief pun pucat.
“ eh, aku? Aku?aku?aku?aku?” alief seakan terkubur hidup-hidup. Bukankah ia kan takut sama hantu gara-gara film horror itu?

Tapi Alief tetap memberanikan diri.
Tenang Alif, tenang…itu Cuma film, dan film itu manusia yang membuatnya……bukan kenyataan…batin Alief.

Namun entah mengapa setelah memikirkan hal itu, Alief merasa lebih tenang. Dengan perlahan Alief membuka pintu toilet dan…………………....

“ tidak ada apa-apa, kok! Tidak ada hantu di sini, mungkin kamu salah lihat Irin,” alief berkata dengan nada pelan, tapi terdengar juga suara yang lega darinya.

“ huh..!” semua anak-anak termasuk Bu Winda bernafas lega.

“ apa mungkin?” irin malah bertanya pada dirinya sendiri
“ mungkin apa, Rin?” Acha bertanya pada Irin.

“ mungkin ini hanya hayalanku saja, soalnya kemarin malam aku nonton film horror vampir sampai jam setengah satu malam, jadi sekarang aku penakut…”

Itu kan film yang aku nonton? Alief berfikir dalam hati.
Huh! Gara-gara film horror, sih! Coba kalau film itu tidak ada!



By: Millati Amalia.

Senin, 03 Mei 2010

TERORIS ALAM


“ itu dia orangnya!” Andhini mengintip di balik tirai jendela kamar Farhan. Uchy, Anggun dan Ricky juga ikut mengintip.

“ farhan, apa benar menurutmu dia……” Anggun mencoba memastikan

“ ssssst……nanti aja ceritanya…..” Farhan memotong dugaan Anggun.

Ya…inilah yang di lakukan kelima anak berusia 6 tahun itu semenjak 3 hari ini. Mereka mencurigai tetangga baru Farhan yang selalu saja naik ke atas pohon rambutan dan selalu menggunakan teropong. Mereka menyangka tetangganya yang bernama Pak Andy mau mencoba melakukan hal yang tidak baik. Bahkan mereka menduga ia adalah teroris yang sedang mencari lokasi untuk mengebom atau mau membunuh orang.

“ sepertinya dugaan kamu benar, deh! Lihat! Dia membawa sebuah kotak dan cangkul……dan….dia turun dari pohon rambutannya!” Ricky berbicara dengan suara yang kelihatan agak panik.

“ tapi….mengapa ia membawa cangkul?” Andhini bertanya sambil melihat Uchy.

“ iya juga, kenapa, ya?” Uchy juga ikutan berfikir…..

“ b-,b-BOM!! BOM!! “ tiba-tiba Uchy berteriak. Semua temannya pun mendekati Uchy.

“ kamu kenapa?” Tanya Farhan

“ mungkin saja dia mau mengubur bom di hutan!”

“ hei, bagaimana kau dapat mendega seperti itu?” Ricky merasa aneh dengan perkataan Uchy.

“ ia, ia membawa cangkul untuk mengubur bom di hutan! Lihat, bukankah dia berjalan kearah hutan Jaya Alam?” Uchy menunjuk lewat jendela.

“ iya juga, ya! Ayo! Kita kejar bapak itu! Bisa-bisa dia merusak alam!” Farhan mengajak teman-temannya sambil bergegas keluar kamar. Keempat temannya pun mengikuti.

Dasar teroris alam! Gerutu Farhan dalam hati.

Sesampainya di sana, mereka mengendap-endap di balik semak-semak. Mereka takut ada anggota teroris lainnya yang mau membantunya, tapi sekian lama menunggu, tidak ada seorangpun yang datang. Pak Andy malah mulai menanam sesuatu.

“ ayo teman-teman! Kita harus cegah teroris alam itu!” Farhan keluar dari semak-semak diikuti teman-temannya.

“ Pak, apa yang anda lakukan!!? Apa anda mau menanam bom untuk merusak alam!!” Farhan berteriak tanpa menunggu jawaban Pak Andy.

“ iya! Hutan ini sangat asri, pak! Jangan di bom!! “ Andhini ikut-ikutan emosi.

Ricky langsung mengambil kotak hitam yang ada di depan Pak Andy. Ricky membuka kotak tersebut dan betapa kagetnya mereka ketika melihat isi di dalamnya. Tidak ada bom di sana, yang ada hanyalah bibit pohon mangga dan pohon rambutan.

Seketika mereka berdiri bagaikan patung. Wajah mereka pucat. Pak Andy tersenyum melihat mereka.

“ tidak, kok! Bapak hanya mau menanam pohon di sini,” kata Pak Andy dengan senyum yang sangat ramah.

“ maaf, Pak, kami pikir Bapak mau menanam bom, karena Bapak juga memakai teropong, tadi….jadi kami pikir Bapak adalah teroris alam…” ujar Farhan lirih.

“ ooh…tadi Bapak Cuma mau mengambil lokasi untuk menanam pohon, tapi kali ini Bapak ingin menanam di hutan ini…soalnya, sekarang banyak orang yang mau menebangnya….”

Wah!wah!wah! dugaan yang hebat! Sejak saat itulah, Farhan dan teman-temannya tidak mau mencurigai orang tanpa menyelidikinya. Malahan, sekarang mereka malah sering membantu Pak Andy untuk menanam pohon. Ternyata, dugaan mereka salah 180 derajat. Perlakuan Pak Andy malah memberikan contoh yang baik bagi para penduduk setempat.

Makanya……adik-adik, jangan suka mencurigai orang tanpa memastikannya dulu, ya?

Curiga sih boleh-boleh aja, tapi jangan sampai menuduh……

By “ Millati Amalia”

Selasa, 13 April 2010

Melati Kegelapan


Raja memiliki permaisuri yang sangat cantik, dan putra mahkota yang juga sangat tampan. Mereka hidup bahagia, rakyatpun juga dapat merasakan kebahagiaan tersebut.

Suatu hari, penyihir jahat mempunyai niat jahat untuk merusak kebahagiaan mereka. Ia menyuruh burung gagaknya untuk menaburkan serbuk sari dari melati kegelapan pada minuman permaisuri. “Masuklah ke kamar permaisuri saat ia tidak ada, lalu taburkan serbuk sari ini pada minumannya,” ucapnya, lalu tertawa-tawa seperti orang gila.

Tak lama setelah meminumnya, permaisuri jatuh sakit. Bahkan tabib istana tidak bisa mengobatinya. Raja sangat sedih. Ia bertanya pada penasehat, “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya. “Tanyalah pada penyihir istana, yang mulia. Barangkali ia dapat membantu.

Raja lalu menanyakan hal yang sama pada penyihr istana. “Yang mulia, permaisuri telah diracuni dengan serbuk sari melati kegelapan. Hanya serbuk sari melati suci yang dapat menyembuhkannya. Namun sampai sat ini belum ada yang berhasil menemukannya. Dan letaknya cukup jauh dari sini,” jawabnya.

Raja lalu menyuruh pangeran untuk mencari bunga tersebut. Sebelum berangkat, penyihir istana menitipkan sesuatu padanya. “Pangeran, gunakan serbuk ajaib ini untuk mengembalikan tempat-tempat yang dittupi kegelapan oleh penyihir jahat”, katanya.

Pangeran segera berangkat dengan lima pengawalnya. Beberapa hari kemudian, mereka sampai di sebuah sungai yang penuh kegelapan, sangat mengerikan, sungainya keruh, dan penuh dengan buaya yang kelaparan. Ia teringat dengan serbuk ajaib. Lalu segera meniupkannya kearah sungai tersebut. Seketika, tempat itu berubah, airnya jernih, dan buaya-buaya yang kelaparan berubah menjadi ikan-ikan kecil yang berenang kesana-kemari. Merekapun dapat melanjutkan perjalanan.

Dua hari kemudian, mereka sampai di padang rumput yang sangat luas, akan tetapi keadaannya sama persis seperti tempat sebelumnya. Serigala-serigala terlihat di kejauhan. Pangeran kebali meniupkan serbuk ajaib. Seketika tempat itu menjadi indah, serigala-serigala berubabah menjadi domba-domba gembalaan. Mereka lalu melanjutkan perjalanan.

Esok harinya, mereka sampai di bukit, tempat tumbuhnya melati suci. Akan tetapi, mereka tidak juga menemukannya. Tempat itu sama seperti tempat-tempat sebeumnya. Mengerikan, penuh kegelapan. Yang terlihat hanya melati kegelapan. Ia teringat serbuk ajaib. Segera ditiupnya serbuk sari itu. Seketika semua berubah menjadi indah, dan melati-melati kegelapan berubah menjadi melati-melati suci. Mereka memetik beberapa tangkai, dan membawanya pulang.

Pangeran dan lima pengawalnya disambut meriah. Sesegera koki istana membuatkan teh yang diberi serbuk sari melati suci. Seketika permaisuri sembuh dari penyakitnya. Penyihir jahat yang melihat dari bola kristalnya hanya dapat menahan bencinya. Apalagi kekuatan sihirnya hilang karena dikalahkan serbuk ajaib yang hebat dan sangat langka.

Cipt : Cut Vivia Talitha