Senin, 03 Mei 2010

TERORIS ALAM


“ itu dia orangnya!” Andhini mengintip di balik tirai jendela kamar Farhan. Uchy, Anggun dan Ricky juga ikut mengintip.

“ farhan, apa benar menurutmu dia……” Anggun mencoba memastikan

“ ssssst……nanti aja ceritanya…..” Farhan memotong dugaan Anggun.

Ya…inilah yang di lakukan kelima anak berusia 6 tahun itu semenjak 3 hari ini. Mereka mencurigai tetangga baru Farhan yang selalu saja naik ke atas pohon rambutan dan selalu menggunakan teropong. Mereka menyangka tetangganya yang bernama Pak Andy mau mencoba melakukan hal yang tidak baik. Bahkan mereka menduga ia adalah teroris yang sedang mencari lokasi untuk mengebom atau mau membunuh orang.

“ sepertinya dugaan kamu benar, deh! Lihat! Dia membawa sebuah kotak dan cangkul……dan….dia turun dari pohon rambutannya!” Ricky berbicara dengan suara yang kelihatan agak panik.

“ tapi….mengapa ia membawa cangkul?” Andhini bertanya sambil melihat Uchy.

“ iya juga, kenapa, ya?” Uchy juga ikutan berfikir…..

“ b-,b-BOM!! BOM!! “ tiba-tiba Uchy berteriak. Semua temannya pun mendekati Uchy.

“ kamu kenapa?” Tanya Farhan

“ mungkin saja dia mau mengubur bom di hutan!”

“ hei, bagaimana kau dapat mendega seperti itu?” Ricky merasa aneh dengan perkataan Uchy.

“ ia, ia membawa cangkul untuk mengubur bom di hutan! Lihat, bukankah dia berjalan kearah hutan Jaya Alam?” Uchy menunjuk lewat jendela.

“ iya juga, ya! Ayo! Kita kejar bapak itu! Bisa-bisa dia merusak alam!” Farhan mengajak teman-temannya sambil bergegas keluar kamar. Keempat temannya pun mengikuti.

Dasar teroris alam! Gerutu Farhan dalam hati.

Sesampainya di sana, mereka mengendap-endap di balik semak-semak. Mereka takut ada anggota teroris lainnya yang mau membantunya, tapi sekian lama menunggu, tidak ada seorangpun yang datang. Pak Andy malah mulai menanam sesuatu.

“ ayo teman-teman! Kita harus cegah teroris alam itu!” Farhan keluar dari semak-semak diikuti teman-temannya.

“ Pak, apa yang anda lakukan!!? Apa anda mau menanam bom untuk merusak alam!!” Farhan berteriak tanpa menunggu jawaban Pak Andy.

“ iya! Hutan ini sangat asri, pak! Jangan di bom!! “ Andhini ikut-ikutan emosi.

Ricky langsung mengambil kotak hitam yang ada di depan Pak Andy. Ricky membuka kotak tersebut dan betapa kagetnya mereka ketika melihat isi di dalamnya. Tidak ada bom di sana, yang ada hanyalah bibit pohon mangga dan pohon rambutan.

Seketika mereka berdiri bagaikan patung. Wajah mereka pucat. Pak Andy tersenyum melihat mereka.

“ tidak, kok! Bapak hanya mau menanam pohon di sini,” kata Pak Andy dengan senyum yang sangat ramah.

“ maaf, Pak, kami pikir Bapak mau menanam bom, karena Bapak juga memakai teropong, tadi….jadi kami pikir Bapak adalah teroris alam…” ujar Farhan lirih.

“ ooh…tadi Bapak Cuma mau mengambil lokasi untuk menanam pohon, tapi kali ini Bapak ingin menanam di hutan ini…soalnya, sekarang banyak orang yang mau menebangnya….”

Wah!wah!wah! dugaan yang hebat! Sejak saat itulah, Farhan dan teman-temannya tidak mau mencurigai orang tanpa menyelidikinya. Malahan, sekarang mereka malah sering membantu Pak Andy untuk menanam pohon. Ternyata, dugaan mereka salah 180 derajat. Perlakuan Pak Andy malah memberikan contoh yang baik bagi para penduduk setempat.

Makanya……adik-adik, jangan suka mencurigai orang tanpa memastikannya dulu, ya?

Curiga sih boleh-boleh aja, tapi jangan sampai menuduh……

By “ Millati Amalia”

0 komentar:

Posting Komentar